Hidup itu Bernafas #bersyukurlah


Kalimat sederhana yang mempunyai makna dalam tersendiri.  Kalimat yang biasa- biasa saja, kalimat motivasi  dan merupakan serangkaian kata- kata yang sering dibuat oleh siapapun dari kita, kadang memang mengandung arti bagi sipembuat kalimat dan mungkin sekalian bisa memotivasi bagi orang lain yang membacanya. Banyak orang , hampir setiap hari ada saja menciptakan kalimat – kalimat motivasi hidup entah sekedar untuk diri sendiri atau untuk orang lain. Ada yang iseng, ada juga yang memang niat, bahkan ada juga yang berprofesi sebagai motivator sejati.



Tapi tidak untuk kalimat satu ini “ Hidup itu bernafas # bersyukurlah” . Tidak terlintas sama sekali dipikiran kami semua atau si pemilik kalimat itu. Bahkan tidak satupun yang menyadari akan firasat itu . Benar… itu menjadi kalimat terakhir yang dibuat sipembuat kalimat, status BBM terakhir yang dipublikasikan ke umum, entah sadar atau tidak sadar? Entah sengaja atau tidak ? Entah memang sudah mempunyai firasat itu?  Kalimat terakhir yang menyerukan kepada siapa saja yang membaca bahwa hidup adalah sebuah anugrah, bagi siapa saja yang masih mempunyai nafas, seharusnya mensyukuri hidup ini. Karena hidup itu bernafas #bersyukurlah. Kalimat terakhirnya sebelum dipanggil Sang Khalik, Yang Maha Kuasa, Yang menentukan segalanya.

Minggu sore kemaren, kira- kira jam 3- an, mendapatkan kabar duka yang mendalam bagi kami semua, teman- teman ditempat kerja perusahaan lama saya bekerja. Teman kami, Alm. Dito Rudito baru berusia 33 tahun, seorang yang baik hati, periang, ramah dan apa adanya, telah dipanggil menghadap Sang Pencipta, meninggalkan keluarga tercinta dan kami semua untuk selama – lamanya.

Sedih dan tidak percaya, kaget karena Almarhum sebelum mencapai ajalnya, masih olahraga  bareng sama istrinya. Memang pernah mendengar kabar bahwa Almarhum pernah sakit dan dirawat dirumah sakit. Itu sudah sebulan yang lalu. Sakit apasih kurang jelas. Berita terakhir, serangan jantung-lah yang akhirnya merenggut nyawa Almarhum.



Inilah hidup. Inilah jalan terakhir yang harus dilalui kita semua.  Siap atau tidak siap? Karena kita tidak pernah tahu, kapan kita akan melalui jalan tersebut?  Cepat atau lambat saja. Untuk itu, sesuai dengan kalimat dari teman kami, marilah kita yang masih mempunyai kesempatan satu detik dari sekarang, satu menit lagi lebih lama atau satu hari, satu bulan , satu tahun, 10 tahun lagi , 20 tahun , 30 tahun dan seterusnya, bisa memanfaatkan kesempatan yang ada , melakukan segala sesuatu yang positif yang berguna bagi keluarga, orang lain dan untuk diri sendiri. Melakukan apapun yang ingin dilakukan , lakukan untuk hidupmu , capailah cita-citamu, sebelum kesempatan itu sudah tidak ada lagi. Memanfaatkan hidup yang ada  sebaik mungkin. Karena kita tidak pernah akan tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita, walau satu detik dari sekarang.

Semoga semua amal Ibadahnya diterima Tuhan, Semoga segala kesalahannya yang dilakukan selama hidupnya, secara sengaja ataupun tidak, dimaafkan. Semoga keluarga yang ditinggalkan, tabah menghadapi cobaan ini. Semoga almarhum, diterima disisi-Nya. Amin…

“ Selamat Jalan Bro … Selamat menjalani kehidupanmu yang lain….”

With Love,

Husin Peng
---Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia---


Share on Google Plus

About ranselahok

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

11 komentar :

  1. Kami Keluarga Besar Alumni SMPN 6 Surabaya Angakatan 95 Turut berduka cita sebesar-besarnya atas meninggalnya kawan Dito Rudito kami akan selalu mengenangmu kawan :)

    ReplyDelete
  2. rasa syukur adalah salah satu kunci dari kebahagiaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. setujuuu... karena pada akhirnya , kebahagaian adalah tujuan akhir kita untuk hidup.. bener gak sih???

      Delete
  3. Hidup itu Bernafas #bersyukurlah

    Nafas, sesuatu yang kita hembuskan setiap saat.. bersyukurlah.. atas sesuatu yang bahkan jarang kita menyadarinya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. begitulah manusia, terkadang baru bisa sadar ketika sudah mengalami masalah. termasuk saya ini, heee...

      Delete
  4. Hidup itu bernafas
    filosofi yang bagus ^^

    kalau aku lebih ke 'hidup itu merasakan'
    merasakan nafas, merakan kedamaian, merasakan rasa. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa... merasakan nikmatnya hidup, merasakan kedamaian hidup merasakan hidup yang lebih hidup, maka kita akan lebih merasakan arti kehidupan kita sesungguhnya..dan akhirnya merasakan kebahagian dan bisa merasakan syukur dalam hidup kita..

      Delete
  5. Iya kadang dengan banyaknya masalah kita terkadang lupa bersyukur atas nikmat hidup yang diberikan kepada kita

    ReplyDelete
  6. Kata yang tidak muluk-muluk, tetapi mengena di hati: Hidup itu Bernafas #bersyukurlah
    benar :) saya bahkan baru menyadarinya saat membaca tulisan ini. seperti almarhum Dito, beliau tidak pernah lagi bernafas, karenanya beliau tidak lagi hidup. Itu menjadi sebuah pesan dan pelajaran bagi yang mengenalnya, bahwa "Hidup itu Bernafas" maka #bersyukurlah bagi yang masih bisa menghirup udara dan menyaringnya di paru2. Sedikit merinding, jadi benar ya kalau siapa saja orang baik yang akan meninggal, sellau membuat 'tanda', dan "Hidup itu Bernafas #bersyukurlah" ialah salah satunya.

    semoga Almarhum damai di sana, keluarga yang ditinggalkannya bisa tegar dan kawan2nya bs mencontoh segala prilaku baiknya
    aamiin

    @ArthaAmalia

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana saya ini. Semoga artikel ini bisa memberi sedikit manfaat bagi Anda dan siapa saja yang membaca ini. Mensyukuri atas segalanya...aminn

      Delete

Powered by Blogger.

Popular Posts